ARTIKEL (Dinamika Komunikasi Interpersonal Dalam Persahabatan)
Dinamika
Komunikasi Interpersonal Dalam Persahabatan
Oleh: Mohammad Faisol,
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas
Trunojoyo Madura, mohammadfaisol032@gmail.com
Abstrak
Artikel ini membahas secara mendalam dinamika komunikasi interpersonal dalam konteks persahabatan, khususnya pada kalangan mahasiswa yang hidup dalam lingkungan sosial yang dinamis dan multikultural. Komunikasi interpersonal tidak hanya menjadi jembatan pertukaran informasi, tetapi juga berperan sebagai mekanisme utama dalam membentuk, memperkuat, dan mempertahankan relasi persahabatan yang sehat dan tahan terhadap perubahan. Menggunakan teori komunikasi interpersonal Devito dan model Johari Window, artikel ini mengupas konsep keterbukaan diri, empati, dan kepercayaan sebagai elemen sentral dalam relasi antarpribadi. Selain itu, dibahas pula tantangan dalam komunikasi seperti konflik, kesalahpahaman, perbedaan budaya, serta pengaruh media sosial terhadap kualitas hubungan persahabatan. Dengan pendekatan teoritik dan analisis studi sebelumnya, artikel ini menekankan pentingnya pengembangan keterampilan komunikasi interpersonal yang berkelanjutan untuk memperkuat hubungan sosial yang bermakna di era digital.
Kata Kunci: komunikasi interpersonal, persahabatan, keterbukaan diri, konflik, media sosial
Abstrak
This article thoroughly explores the dynamics of interpersonal communication in the context of friendship, particularly among university students living in dynamic and multicultural social environments. Interpersonal communication serves not only as a medium of information exchange but also as a primary mechanism for forming, strengthening, and maintaining healthy friendships resilient to change. Drawing on Devito’s theory of interpersonal communication and the Johari Window model, this article discusses self-disclosure, empathy, and trust as central elements of interpersonal relationships. It also examines challenges in communication such as conflict, misunderstandings, cultural differences, and the influence of social media on the quality of friendships. Through theoretical approaches and the analysis of prior studies, the article highlights the importance of developing sustainable interpersonal communication skills to nurture meaningful social relationships in the digital era.
Key word: Interpersonal communication, Friendship, self disclosure, conflict, social media
1. Pendahuluan
Dalam
komunikasi interpersonal memainkan peran penting dalam membentuk, memelihara
dan memperdalam relasi persahabatan, Salah satu bentuk relasi sosial yang
paling umum dan bermakna adalah persahabatan. Di kalangan mahasiswa, relasi ini
menjadi fondasi penting dalam proses penyesuaian sosial, pembentukan identitas,
serta dukungan emosional selama masa transisi dewasa awal. Namun, tidak semua
persahabatan berlangsung tanpa hambatan. Banyak relasi pertemanan yang renggang
bahkan putus akibat kegagalan dalam menjaga kualitas komunikasi. Menurut DeVito
(2016), komunikasi antar probadi melibatkan proses penyampaian pesan antara dua
individu yang bertujuan untuk menciptakan kedekatan emocional. Teori social
penetration dari Altman & Taylor (1973) menjelaskan bahwa keterbukaan diri
menjadi pondasi dalam membangun keintiman. Disisi lain, Johari Window (Luft
& Ingham, 1955) menyoroti pentingnya kesadaran diri dan saling mengenal
dalam hubungan interpersonal. Permasalahan seperti konflik, kesalahpahaman dan
perbedaan budaya dapat mengganggu dinamika persahabatan, namun juga dapat
diatasi dengan melalui komunikasi terbuka dan empati. Komunikasi ini bukan
sekadar penyampaian informasi, melainkan jembatan untuk membangun kepercayaan,
memahami perasaan satu sama lain, dan menumbuhkan empati. Dalam konteks
persahabatan, komunikasi interpersonal memiliki posisi yang sangat sentral ia
bisa menjadi pengikat yang menguatkan, atau justru menjadi pemicu perpecahan
apabila tidak dikelola dengan baik.
2.
Pembahasan
Dalam
komunikasi interpersonal terdapat beberapa komponen yang berkontribusi terhadap
kekuatan dan keberlangsungan sebuah persahabatan. Komponen tersebut antara lain
keterbukaan diri, empati, kepercayaan komunikasi nonverbal, dan resiprositas, untuk
memberikan pemahaman yang lebih terstruktur, berikut adalah tabel yang
menggambarkan masing masing elemen beserta perannya dalam persahabatan:
|
Elemen
Komunikasi Interpersonal |
Peran Dalam
Persahabatan |
|
Keterbukaan
diri |
Meningkatkan
saling rasa percaya dan memperkuat ikatan emosional antar sahabat |
|
Empati |
Mendorong
pemahaman mendalam terhadap kondisi emosional sahabat dan menciptan hubungan
yang sportif |
|
Kepercayaan |
Menjadi
pondasi utama relasi yang stabil dan tahan terhadap konflik atau perubahan |
|
Komunikasi
nonverbal |
Memperjelas
makna pesan dan menunjukkan ketulusan dalam interaksi sehari-hari |
|
Resiprositas |
Menciptan
keseimbangan dalam memberi dan menerima dukungan emosional maupun sosial |
Dari kelima elemen ini
bekerja secara sinergi dalam membentuk kualitas hubungan antar sahabat.
Contohnya, seseorang yang terbiasa menunjukkan empati dan keterbukaan cenderung
lebih mudah membentuk hubungan yang bermakna, sebeliknya, kurangnya salah satu
elemen dapat menghambat proses penguatan ikatan persahabatan, bahkan memicu
ketegangan interpersonal.
Komunikasi
sebagai Fondasi Relasi Persahabatan. Persahabatan yang sehat tumbuh dari proses
komunikasi yang konsisten, terbuka, dan jujur. Pertemanan tidak bisa hanya
didasarkan pada interaksi sesekali, tetapi pada kualitas komunikasi yang
memungkinkan kedua individu merasa didengar, dimengerti, dan diterima. Hal ini
ditegaskan oleh Knapp & Vangelisti (2010), yang menyatakan bahwa komunikasi
interpersonal dalam persahabatan harus mengandung kejujuran, resiprositas, dan
sensitivitas emosional. Bentuk komunikasi interpersonal dalam persahabatan
meliputi pertukaran cerita pribadi, ekspresi empati ketika sahabat mengalami
kesulitan, hingga dukungan moral saat menghadapi tekanan akademik atau
keluarga. Tanpa adanya komunikasi semacam ini, relasi persahabatan akan
bersifat dangkal dan mudah terputus.
Keterbukaan
Diri dan Model Johari Window. Salah satu aspek penting dalam komunikasi antar
sahabat adalah keterbukaan diri (self-disclosure). Keterbukaan diri merupakan
proses mengungkapkan informasi pribadi kepada orang lain, seperti perasaan
terdalam, pengalaman masa lalu, atau aspirasi masa depan. Devito (2016)
menyebutkan bahwa keterbukaan adalah bentuk tertinggi dari kepercayaan dan
kedekatan dalam komunikasi interpersonal. Model Johari Window menjadi alat
konseptual yang membantu memahami dinamika keterbukaan dalam relasi
antarpribadi. Model ini membagi kesadaran diri menjadi empat area: terbuka,
tersembunyi, buta, dan tidak dikenal. Dalam persahabatan yang sehat, “daerah
terbuka” cenderung meluas karena kedua pihak merasa aman untuk saling berbagi
dan menerima feedback secara jujur. Proses ini menumbuhkan kedekatan emosional
yang lebih dalam dan mengurangi potensi kesalahpahaman.
Tantangan
dalam Komunikasi Persahabatan. Komunikasi dalam persahabatan tidak selalu
berjalan mulus. Konflik, perbedaan sudut pandang, dan kesalahpahaman adalah
bagian tak terhindarkan dari dinamika relasi. Permasalahan ini bisa muncul
karena perbedaan nilai, gaya komunikasi, atau ekspektasi yang tidak diungkapkan
secara terbuka. Misalnya, satu pihak merasa tidak dihargai ketika sahabatnya
tidak segera membalas pesan, sedangkan pihak lain menganggap itu hal biasa. Penelitian
dari Komunikologi (2020) menunjukkan bahwa mahasiswa dari latar belakang etnis
yang berbeda sering kali mengalami ketegangan komunikasi karena stereotip
budaya yang melekat. Jika tidak ada empati dan keterbukaan untuk memahami
perbedaan tersebut, konflik kecil bisa berkembang menjadi keretakan hubungan.
Strategi untuk mengatasi konflik dalam persahabatan meliputi penggunaan bahasa
yang asertif, pendengaran aktif, dan penghindaran komunikasi yang
agresif-pasif. Selain itu, kesediaan untuk meminta maaf dan memberi maaf juga
menjadi indikator kedewasaan komunikasi interpersonal.
Peran
Media Sosial dalam Relasi Sahabat. Kemunculan media sosial telah membawa
transformasi besar dalam cara individu menjalin dan memelihara hubungan. Di
satu sisi, platform seperti WhatsApp, Instagram, atau Twitter memungkinkan
komunikasi lebih cepat dan luas, sehingga mempermudah sahabat yang berjauhan
untuk tetap terhubung. Di sisi lain, komunikasi digital sering kali kehilangan
nuansa nonverbal seperti ekspresi wajah atau intonasi suara, yang justru
krusial dalam menyampaikan makna emosional. Penelitian oleh Lim et al. (2023)
menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi memainkan peran mediasi yang penting
antara gaya keterikatan individu dan kualitas hubungan persahabatan yang
dijalani secara daring. Jika individu memiliki keterampilan komunikasi rendah,
maka penggunaan media sosial cenderung memperburuk relasi karena rawan terjadi
salah tafsir dan asumsi yang keliru.
3.
Penutup
Komunikasi
interpersonal bukan hanya sekadar alat tukar informasi, melainkan landasan
utama yang menopang relasi persahabatan. Kualitas hubungan antar sahabat sangat
ditentukan oleh sejauh mana mereka mampu membangun komunikasi yang terbuka,
empatik, dan penuh kepercayaan. Tantangan-tantangan seperti konflik,
kesalahpahaman, dan perbedaan budaya seharusnya tidak dianggap sebagai ancaman,
melainkan sebagai peluang untuk memperkuat relasi melalui komunikasi yang
matang. Dalam era digital yang serba cepat, keterampilan berkomunikasi secara
sadar dan reflektif menjadi kunci untuk menjaga keutuhan dan kedalaman relasi
persahabatan. Maka, penting bagi setiap individu untuk terus mengasah kemampuan
komunikasi interpersonal agar dapat membina persahabatan yang sehat, langgeng,
dan bermakna.
Daftar Pustaka
Devito, J. A. (2016). The Interpersonal Communication Book. Pearson.
Knapp, M. L., & Vangelisti, A. L. (2010). Interpersonal Communication and Human
Relationships. Pearson.
Komunikologi. (2020). Menjalin Persahabatan Antar Mahasiswa Berbeda Etnis MelaluiRelationships. Pearson.
Cahaya Mandalika Journal. (2024). Dinamika Pengungkapan Diri Dalam PersahabatanMahasiswa Di Indekos.
Lim, A. S., et al. (2023). Attachment Style, Friendship Quality and the Mediating Effect ofCommunication Skills in Young Adults Friendship.

1 Komentar:
Hebatt💪
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda